A Goodbye without Farewell | Her Contemplations

A Goodbye without Farewell

Nametag since 2017

Akhir Desember 2019 aku mengambil satu keputusan besar, setelah beberapa bulan sebelumnya maju mundur untuk aku lakukan. Yap, aku resmi menyampaikan surat pengunduran diri dari pekerjaan per Maret 2020 pada atasanku di malam natal.

Sebagai anak berhati lembut XD, penyampaian surat pengunduran diri diawali dengan drama tangisanku. Aku menangis hampir 10 menit lamanya, karena teringat banyak hal yang kudapat selama tiga tahun terakhir tumbuh berkembang, jatuh bangun di organisasi ini. Atasanku bingung mesti berbuat apa, Ia hanya diam, menungguku tenang lalu mendengarkan keluh kesah dan permintaanku yang sudah bulat untuk mengundurkan diri. Beliau mengangguk menyerahkan dan mendukung semua keputusan padaku dan meminta sesegera mungkin mencari penggantiku. Aku sungguh bersyukur mengenalnya sebagai atasanku.

Waktu terus berlalu hingga tibalah Maret 2020. Aku sudah menemukan junior yang akan menempati posisiku nanti, dan ternyata bukan hanya aku yang akan resign bulan ini, salah satu sahabatku juga menyampaikan pengunduran diri sehari setelahku, padahal kami nggak janjian. Jadi sebenarnya teman-teman kantor agak kaget dan sedih karena harus kehilangan dua orang sekaligus, but life must go on, right? :)

Awalnya kami sudah merencanakan makan malam perpisahan bersama yang memang biasanya dilakukan pada semua staf yang selesai masa bekerja di kantor, namun lagi-lagi manusia hanya bisa berencana. Benar sekali! COVID-19 mulai viral di Indonesia, kantor pun ambil kebijakan untuk WFH seminggu sebelum masa bekerjaku berakhir. Semua kegiatan kerelawanan dihentikan dan para relawan asing kami sesegera mungkin kami pulangkan ke negara masing-masing. Atasanku merencanakan perpisahan diundur beberapa bulan kemudian hingga COVID-19, walau nyatanya hingga hari ini 12 Oktober 2020 ia masih jadi isu di seluruh dunia.

Sedikit agak sedih karena seminggu terakhir masa kerjaku harus aku lakukan di rumah, tapi aku juga bersyukur karena itu berarti kantor begitu peduli dengan para staff. Kami hanya mengucapkan terimakasih, maaf selamat tinggal, sampai jumpa, dan sukses di tempat lainnya via email dan chat. Ya, begitulah aku mengakhiri masa kerjaku di Dejavato Foundation. Sungguh banyak hal yang ku dapatkan selama bekerja di sana, teman, sahabat, rekan bisnis, ilmu, dsb. Kalau ada waktu luang, aku akan ceritakan di blog banyak hal yang aku dapatkan selama bekerja di sana.

Lastly, goodbye is not forever. It is just simply means we will meet again at another time.


View this post on Instagram

Since 6 months ago finally I got M.oD (Master of Dejavato LMAO!) 3,25 years survived in a challenging place for an introvert. The best part during this wonderful journey is to met and knew you guys :') beautiful souls with different perspective and pov from around the world! Also thank you for taught me to fight our dream no matter how hard the situation even if a lot of people said it is impossible. Now, my turn to fight for another dream. Please keep contact! Just hit me through dm or call my name if we meet in the middle of somewhere (of course after the world getting better and COVID-19 not be an issue anymore, even though I will mostly hide myself if I meet people somewhere XD) Finally, when one journey come to an end another begins. XOXO Risma.

A post shared by Mims🌻밈ㅅ (@knrsndrn) on

Share:

0 komentar

Please kindly leave your comment with your ID