So, here we are.
The end of (y)our journey.
From now on, we choose and take different path :"
I wish success and happiness for all of you.
Thanks, for every little thing that we spent together.
Reach and believe (y)our dream, see you on top, guys :*
Keluarga dan Proses Pendewasaan
Hampir tiga
tahun aku menghabiskan masa kuli-ah bersama Wisma Aulia Family (WAF). Selama
tiga tahun tersebut aku dan anak WAF yang lain belajar banyak hal. Hanya hal-hal
simple seperti “berbagi” dan “toleransi”
memang, namun berpengaruh besar pada proses pendewasaan kami kelak.
Eits, berbagi di
sini bukan dalam arti lugas, ya :p kalau itu tentu sudah pasti. Kami akan
berbagi makanan kalau ada kiriman dari kampung halaman atau buah tangan, hasil
dari balik kampung. Berbagi di sini lebih pada suka-duka. Anak kos sudah pasti
jauh dari keluarga, dengan berbagi suka-duka satu sama lain kami akan saling
menguatkan, bertahan dan membentuk sebuah keluarga baru di perantauan.
Konflik itu wajar
dalam sebuah keluarga, terlebih kami yang berasal dari latar belakang berbeda.
Tiga tahun membentuk sebuah keluarga, kami tak sepi dari konflik, baik secara
terang-terangan atau perang dingin. Beruntungnya aku jadi bagian WAF adalah
ketika kami belajar bagaimana konflik-konflik tersebut diselesaikan. Kami
mencoba duduk bareng membahas masalah
kami :” hingga pada akhirnya bisa saling menerima kritik dari yang lain. Agar
tidak terjadi konflik berkepanjangan kami belajar untuk memberi toleransi anak
WAF sesuai dengan karakter dan kepribadian mereka.
|
draft kasar bab I versi ppt |
H-2 minggu, jelang tenggat pengumpulan proposal metodologi penilitianku.
Jika hampir separuh mahasiswa di kelasku sudah menyelesaikannya, maka sisanya sedang dalam proses penyelesaian, sedang mahasiswa kelas lain dengan dosen pengampu yang berbeda sudah mengumpulkan proposal tersebut.
Ah, proposalku T____T baru sampai draft kasar bab I. Entahlah mengapa aku senekat itu memilih jenis penilitian kualitatif dengan topik aset bersejarah. Padahal sudah diwanti dengan dosen pengampu (Pak Anis) bahwa topik tersebut masih baru di Indonesia dengan konsekuensi bahwa kebanyakan referensi berbahasa asing, bahkan Pak Anis sempat bertanya berapa nilai TOEFL ku XD
Semoga pengalamanku beberapa kali menulis laporan utama di majalah kampus (Edents) bisa sedikit membantu 2 minggu yang tersisa, ini aku baru mengumpulkan semangat untuk meneruskan sembari mencari beberapa materi referensi.
Apapun, aku akan menyelesaikan proposalku walau liburan akhir tahun datang menerjang :"
22 Desember 2013
23.30 WIB
Berdasarkan keputusan pihak
fakultas, seluruh organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan FEB Undip
harus suksesi sebelum awal Desember. Jadi, tepat tanggal 16-17 November 2013
lalu Edents kembali mengadakan suksesi. Suksesi kali ke 3 yang aku ikuti, dan
kali pertama di mana aku menjadi salah satu yang akan dieksekusi nanti.
|
Villa Matahari nampak dari
depan
|
Suksesi kali ini jauh berbeda
dengan suksesi setahun kemarin. Hihihi x) Edents berkonsep lebih ber”ada”. Ya,
tidak masalah memang, sejauh kami merasa nyaman, terlebih magang 2013 yang
gemuk jumlahnya. Bertempat di Villa Matahari kawasan Bandungan rangkaian
suksesi dilaksanakan.
Rombongan menuju Villa dibagi
menjadi dua, rombongan bus dan rombongan yang mengendarai motor, aku termasuk
rombongan yang motoran. Tepat pukul 1 siang kami sampai di Villa Matahari
setelah sebelumnya melewati jalanan yang macet ditambah pula gerimis yang awet.
|
Rombongan bus sampai dan
bongkar muat barang |
Setelah berbenah dan makan siang acara pertama
dimulai. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) disampaikan secara bergiliran oleh
Pemred (Pemimpin Redaksi) Mba Haya, lalu Pemimpin HRD Ina yang membagikan rapor
akhir tahun, kemudian Mba Fani sebagai Pemimpin Perusahaan, dan terakhir Ka
Hendy selaku PU (Pemimpin Umum) yang mulai membuat suasana sendu.
Salah satu bagian penting dalam open rekrutmen LPM Edents adalah membuat dan mempresentasikan majalah semu. Setelah dinyatakan lulus sebagai magang LPM Edents, selama setahun kami akan digembleng habis-habisan untuk menulis. Hingga setelah resmi menjadi awak LPM Edents di tahun kedua, kami baru diizinkan menulis di Majalah Edents.
Sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan pelajaran untuk mencapainya. Sekarang di tahun ke-tiga ku di LPM Edents. Aku sesekali dipercaya oleh pemimpin redaksi untuk membantunya memeriksa tulisan para magang dan staff.
Sebelumnya, aku pernah menulis mengenai prosesku membuat majalah semu
(klik) Nah, sekarang aku mau berbagi kisah selama dua tahun terakhir mendampingi magang baru (2012 dan 2013) membuat majalah semu.
Magang 2012 @ Umbul Sidomukti
|
Magang 2012 |
Di tahun 2012, aku menjadi kakak pembimbing bersama Mba Yeyet. Calon
magang 2012 yang menjadi anggota kelompokku ada Husain (IESP 2012), Maesa
(Akuntansi 2012), Eka (Manajemen 2012), dan Mas Danu (IESP 2010).
Aku masih ingat di awal kisah,
Saat aku masih menjadi maba
Kau menguliahi sambil menasehatiku
"Ngapain kuliah jauh-jauh kalau hanya untuk duduk di kursi belakang ?"
5 Juni yang ke 20 kalinya dalam hidupku.
Kepala 2, alhamdulillah aku telah menjejakinya.
Schedule hari ini
lumayan padat, pagi jam 7 aku harus sudah ada di kelas untuk ujian lisan mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik (ASP) dengan dosen yang terkenal ajaib. Setelah
ujian lisan aku harus langsung menghadiri Edents Day (E-Day) 2013 sekaligus launching majalah Edents, dan malamnya syuro
rutin dengan PH KSEI. Aku hanya sempat membuka beberapa pesan selamat ulang
tahun dari mamii, Pak’Is, para dedek-dedek (Dek Dida & Dek Aya), dan grup
whatsapp geng beng.
Ya, ini adalah
ulang tahun terhectic dari 20 kali aku mengulang tahun. Sepertinya nggak
mungkin bagi teman-teman mengerjaiku, mengingat banyaknya tugas dan kuliah
pengganti. Jadi, todongan traktiran bisa nanti-nanti kali ya xD.
Pukul 10, ujian lisan
ASP sukses kuhadapi walau dengan tugas akhir menyalin beberapa bab, aku diganjar
bebas UAS. Aku langsung berlari ke PKM menyusul acara E-Day. E-Day kali ini
berbarengan dengan launching majalah Edents, yang salah satu laporan utamanya
aku tulis untuk pertama kalinya bersama temanku, Maharani.
|
Wadyabala Edents dalam E-day 2013 |
Hallo :) long time no see...
Entahlah rasanya berat banget ngeblog sekarang, padahal hidup ini udah
jauh melaju dengan banyak kisah menarik.
Sekarang udah masuk semester 3 di dunia perkuli-ahan, aku harap nantinya banyak
yang berubah di semester 3 ini *terutama masalah manajemen waktu*, walau nggak janji ya bakal tetep
eksis di blog as long as I have enough
time, I promise to update my blog J
Awal semester ini aku buat list keinginan yang kaya SMA,
semoga ampuhnya kaya list di SMA dulu xD hehe.Oiya di kampus, aku udah jadi
kaka angkatan kedua loh, haduh berasa tua dan tersaingi adek angkatan yang
lebih unyu-unyu, qaqa (termasuk si Mia, adik kelasku waktu SMA yg masuk
meneundip2012 ) :O Yang pasti
Wisma Aulia juga dihuni anak-anak baru :)
Semester 3, sebenernya lebih berat, cuy ! Makulnya berat
semua, bok ! Dapet 2 dosen yang tiap awal & akhir kuliah kuis, lebih banyak
presentasi dan pastinya tugas yang bejibun. Belum lagi aku ikutan KNKEI (Kuliah Non Kulikuler Ekonomi Islam) tiap Sabtu & Minggu. But,
I believe I can handle this J PENTING
! kadang tugas yg bejibun bisa berefek fatal pada mood ku
Yah yang aku takutkan sebenarnya adalah lebih ke project
majalah EDENTS, hmm berhubung aku di staff redaksi jadinya dapat kepercayaan
lebih untuk jadi beberapa koordinator penulis, PJ sebuah rubrik dan yah yang
pasti tulisan aku sendiri. Aku akan berusaha sebisa mungkin di majalah taun ini
ada banyak kontribusi ku di dalamnya
J
bismillah, ya allah
sumber gambar :
http://emjeaje.blogspot.com/2011/01/semangat-baru-untuk-mimpi-baru.html
|
My Cute 19's Birthday Cake |
19 tahun, setahun lagi sebelum aku
menginjak kepala 2. Waktu cepat sekali berlalu ya ? Rasa-rasanya baru saja aku
merayakan tahun ke-18 ku bersama keluarga di Ruhama. Bak di skip forward aku sudah di tahun ke-19
hidupku.
Baik, seperti layaknya 2 tulisan tiap
5 Juni sebelum postingan ini, aku akan ceritakan lagi 5 Juni di 2011. Tahun
ke-19 adalah kali pertama aku merayakannya tanpa full keluargaku, karena hanya
Pak Is yang kebetulan dinas di Semarang dan sekalian saja menemuiku.
Aku tidak secara lengkap
mengikuti suksesi LPM Edents yang terdiri dari pelaporan pertanggungjawaban
dan pergantian kepengurusan LPM Edents.
Aku dan Mba Fani menyusul karena mengikuti seminar Ahmad Fuadi lebih dulu.
Aku dan Mba Fani tiba ketika
sudah satu-persatu staff dari LPM Edents ditanyai mengenai komitmen selama 1
tahun kedepan. Ada beberapa wajah senior yang tak pernah ku lihat sebelumnya.
Suksesi ini berakhir dengan Mba Novitania (Manajemen 2009) sebagai pemimpin
umum yang bari, lalu Ka Sandy (Iesp 2010) sebagai pemimpi redaksi, Mas Faris
(Iesp 2009) sebagai pemimpin HRD, dan Mba Yeyet menggantikan Mba Dewi sebagai
pemimpin perusahaan.
Aku baru ngeh ternyata selama 1
tahun kedepan kami akan menghabiskan kehidupan berorganisasi dengan para
pemimpin baru tsb. Semoga mereka amanah dan konsisten dengan komitmennya :”
Beberapa hari kemudian aku
mendapat SMS yang berisi penempatan divisi di mana para magang 2011 akan
bernaung. Dan .... kalian tahu aku di divisi apa ???????? REDAKSI ! UWOOOOOH
DEWA sekali saya berada di divisi redaksi, sodara-sodara ! ilmu ku masih cetek
.__.
Well, yasudah aku jadikan ini
sebagai tantangan yang nantinya akan mendewasakan aku J
|
PATTIMURA ! LASKAR SERIBUAN ! |
Aku nggak akan cerita panjang
lebar, karena kalau benar-benar diceritakan posan ini akan panjang lebar *apasih, mim* Jadi, pada tanggal 18-20
November lalu FEB Undip mengadakan economic
charity act (ECHA), program tahunan FEB yang diselenggarakan oleh BEM
dengan peserta para mahasiswa baru (maba). Program pengabdian masyarakat yang
dilakukan FEB ini terdiri dari kegiatan mengajar, pasar murah,pengobatan
gratis, dan penyuluhan untuk warga di suatu desa/daerah terpencil. atau lebih simplenya sejenis kaya KKN tapi cuma 3
harian gitu, ECHA kali ini bertempat di daerah Temanggung.
Kami menginap di area perkemahan
kaki gunung Sindoro, selama 3 hari 2 malam. ± Seminggu kami melakukan banyak
persiapan sebelum ikut serta dalam ECHA. Para Maba 2011 dari berbagai jurusan
dicampur dan dibagi acak ke dalam beberapa kelompok. Aku masuk dalam kelompok
20 yaitu, Pattimura :)
|
Kanan ke kiri : Tika, Winda, Intan, Isti, Idut, Aku dan Wenny |
Simple aja sih .. Makrab (baca: malam keakraban) akuntasi
2011 angkatanku diadakan tanggal 3-4 Desember 2011. Makrabnya di resort daerah Bandungan.
Jadi, makrab yang
sudah direncanakan jauh-jauh hari ini menurut pendapat pribadiku
ge-aga-ge-aga-el untuk mengakrabkan kami ! why ? karena fasilitas yang
diberikan terlalu WOW sehingga terlalu nyaman dan kami pun terlena untuk
mengakrabkan diri.
Beberapa orang hanya berkumpul dengan genknya. 1 kamar ditempati
4-5 orang, tetapi ada yang seenaknya pindah-pindah kamar semaunya sendiri :p.
Beruntung teman-teman sekamarku asyik-asyik J
Ada Galuh, Zeli, dan Putri.
|
Teman sekamar dari kanan ke kiri : Aku, Galuh, Zeli dan Putri |
Acara lebih banyak ke permainan outbond. Sebenarnya jika dibandingkan dengan ECHA (economic charity
act) lebih berkesan ECHA, walaupun fasilitasnya terbatas tapi susah senang kami
bersama J
|
Magang Edents 2011 |
Setelah melewati serangkaian
acara perekrutan magang Edents, tugas
pertama kami sebagai magang 2011 adalah membuat buletin yang akan disebar di
Fakultas Ekonomika & Bisnis. Buletin Erlangga 17 merupakan salah satu produk
LPM Edents yang terbit sebulan sekali membahas isu seputar kampus, baik FEB
atau Undip.
|
Rapat Outline & Isu |
Sore hari selepas kuliah kami
diajak berdiskusi (bersama Mas Hamdi, Mba Haya dan Mba Nisa) mengenai topik
yang nantinya akan diangkat dalam buletin. Ada beberapa isu yang beredar di
kampus FEB yang paling panas tentang surat kaleng tempel dan penggabungan beberapa organisasi mahasiswa, lalu ada kebijakan
absensi, dan mempertanyakan kelanjutan pembangunan gedung C. Kami sepakat untuk
menulis laporan utama (laput) tentang masing-masing isu
Laput-laput tersebut dibagi dalam
4 tim. Kali ini aku berpartner dengan Maharani dan Arina. Yaaaa entah agak
sedikit nekat kami mengiyakan mengambil isu pertama yang kontroversi, sedang magang
yang lain mengambil isu yang lainnya. Sore itu pula kami rampungkan membahas
dan menyelesaikan outline serta draft pertanyaan untuk masing-masing laput, tak
lupa diberi pula tenggat waktu mengumpulkan tulisan FIRST DEADLINE, MAN !
|
Dekanat nampak pada malam hari |
FEB (Fakultas
Ekonomika & Bisnis) Universitas Diponegoro, here I am! Di sini sekarang
aku berdiri, satu-satunya PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang dua tahun terakhir
aku idam-idamkan.
Senin, 5
September 2011 hari pertamaku sebagai mahasiswa jurusan akuntansi. Aku ingat
betul betapa semangatnya kami, para mahasiswa baru (maba) mengikuti mata kuliah
hari pertama. Kebetulan jadwalku sama semua dengan Idut, jadi jangan heran kami
selalu berdua ke mana-mana.
|
kuliah perdana kosong T^T |
|
foto bareng Chi2 |
Jadwal kami
hari itu adalah Agama yang langsung lanjut dengan Pengantar Akuntansi. Bukan
kebetulan kami sekelas dengan Wenny & Chichi lagi, karena memang 3 mata
kuliah (makul) di KRS, sengaja kami samakan jadwalnya. Hanya saja semangat kami
menguap ketika tahu, kedua dosen dari masing-masing mata kuliah nggak bisa
hadir :p Alhasil, seharian makul kosong kami gunakan buat keliling dan
nongkrong di kampus FEB.
Yep! Wisma Aulia
adalah nama kos-kosan ku. Ngekost di Wisma Aulia butuh perjuangan panjang,
karena sebelumnya aku sama Ida sempat terjebak dan ditipu abis-abisan sama mbak
kos yang matre, melayang dah uang kami percuma :( semoga Allah mengampuni
dosa-dosamu wahai, mbak kost nan matre :p
Lepas dari itu,
berjarak nggak jauh dari kosan si mbak-mbak matre. Kami menemukan kos-kosan
baru hasil dari keliling dan tanya penduduk sekitar. Kosannya warna hijau segar
dengan bangunan baru dan terletak di sebelah jembatan yang bawahnya kali.
Untungnya kami
termasuk orang pertama yang datang melihat kosan tersebut, jadi kami bebas
memilih kamar. Aku memilih kamar no pertama di lantai 2, di mana jendelanya
langsung menghadap jemuran kosan depan, sedang Ida memilih kamar no 3 yang
nggak jauh dari kamarku, yaitu kamar di sebelah orang yang nantinya di depan
kamar ku *ribet*
Singkat cerita
kami saling kenal karena menginap 3 hari 2 malam dalam serangkaian 2 hari
kegiatan PMB UNDIP. Karena bertepatan dengan bulan ramadhan jadi mempunyai kenangan tersendiri, bagi kami anak-anak penghuni Wisma Aulia, maklum puasa pertama jauh
dari kampung halaman.
Dan, ketika awal
kuliah semester pertama dimulai, Wisma Aulia pun banyak mempunyai cerita. So,
sebelum aku membeberkan cerita-cerita seru dari Wisma Aulia, ada baiknya untuk
tau tokoh-tokoh yang akan sering muncul dalam cerita ku ... cekidot !
|
Wisma Aulia nampak dari samping |
|
Keluarga besar Edents 2008, 2009, 2010, dan 2011 |
Sore, selesai pelatihan jurnalistik
tingkat dasar, kami ber~11 dinobatkan sebagai calon magang 2011. Untuk menjadi
magang 2011 kami harus melewati satu langkah lagi yaitu mengerjakan majalah
semu dengan deadline semalam ! Nah lo, nah lo :O Kami pun dibagi menjadi 3 tim.
Tim pertama terdiri dari Yulika, Rani, Mbak Nina, dan Amel dengan bantuan dari
Mba Nisa. Tim kedua Wenny, Mba Fani, Arina, dan Riska dibantu Ka Hendy dan Mba
Haya. Sedangkan aku, Ina dan Ali di tim ke 3 dibantu oleh Ka Sandy dan Mba Umi.
Jadi, di majalah semu tersebut
harus terdiri dari 1 laporan utama (laput) yang bentuknya feature, 1 berita straight
news, opini, dan tulisan bebas. Kami hanya diberikan deadline semalam dan esok
paginya harus mempresentasikan apapun hasil dari majalah semu tersebut. 3 Tim
pun mulai berpencar mendiskusikan majalah semu masing-masing .
Bagiku jurnalis, wartawan,
reporter itu terlihat keren. Mereka menyampaikan informasi kepada khalayak,
membuat khalayak yang tidak tahu menjadi tahu, dan bukan tanpa perjuangan pula
informasi tersebut mereka dapatkan. Entahlah, menurutku mereka itu satu paket
yang komplit. Pintar menulis, jago nyepik, wawasan luas, jaringan pun di
mana-mana. Pekerjaan mereka yang nggak jauh-jauh dari fotografi, serta terjun langsung
ke lapangan, nampaknya bakalan “aku banget”.
Pilihan jurusan “Komunikasi”
dalam SNMPTN Undangan pun ku letakkan di tempat kedua, setelah “Akuntansi”
tentunya. Aneh memang ketika aku lebih berharap diterima di pilihan kedua
justru aku terjebak dalam pilihan pertama. Oke itu lain kali saja aku
ceritakan, jadi intinya ..
Aku memilih Edents sebagai
kegiatan di luar perkuliahan dalam kehidupan mahasiswaku. Lalu pertanyaannya
adalah apa itu Edents ? Semacam aliran sesat kah ? hahaha bukan-bukan xD Edents
adalah lembaga pers mahasiswa di fakultasku. Aku rasa nggak usah terlalu
menjelaskan alasanku memilih Edents kan ? yang pasti, aku beruntung karena ada
banyak senior dari Pangkalan Bun yang sudah lebih dulu di Edents.