Xin Chao, Vietnam ! | Her Contemplations

Xin Chao, Vietnam !


Suatu sore di Old Quarter. 
Jujur saja, Vietnam tidak masuk dalam daftar negara yang ingin saya kunjungi jika ada kesempatan. Semua itu berubah total ketika mengenal beberapa teman yang berasal dari Vietnam. Thanks to them, I know more about Vietnam !

Guys, ini agak memalukan sih karena ketahuan banget saya kurang update atau baca-baca. Yep, sebelum saya kenal teman-teman asli Vietnam, saya nggak pernah tahu kalau beberapa daerah di Vietnam memiliki musim dingin, bahkan ada saljunya ! Vietnam nggak hanya Ha Long Bay dan Old Quarter Hanoi, tapi ada banyak destinasi lain seperti Ninh Binh, Sapa, Danang, Hoi An, dll. Jadi, sekali lagi saya harus banyak berterimakasih pada organisasi dan pekerjaan saya, karena telah mengantarkan dan mengenalkan saya dengan orang-orang luar biasa serta pengetahuan baru tentunya :)

Ya, lagi-lagi karena pekerjaan saya beruntung bisa menjejakkan kaki ke Vietnam. Sebelum ke Vietnam saya sempat menonton film My Stupid Boss 2 yang latar pengambilan adegan banyak di Vietnam, menambah semangat diri ini untuk eksplor negara yang terkenal dengan paham komunisnya *eits ini sekedar untuk tahu kok*

Saya menghabiskan dua hari pertama di Thai Eco Village, sebuah desa dari suku etnik minoritas di Vietnam. Seharian di Ninh Binh, lalu tiga hari di Old Quarter, dan dua hari extend di Hanoi yang jauh dari tempat wisata, daerah pemukiman warga. Saya akan cerita lebih jelas tentang perjalanan di Vietnam di postingan lain.

Jaket Ninja ! Jaket populer di kalangan perempuan Vietnam,
karena melindungi tubuh dan muka dari panasnya sinar matahari
Apa yang saya suka dari negara ini ? Kesederhanaan dan fashion anak mudanya yang tidak ‘mokso’. They are just the way they are.

Saya sempat kopdar dengan anggota Couchsurfing (CS) Indonesia yang telah lama menetap di Vietnam, saya memanggilnya Mas Dimas. Mas Dimas juga banyak berbagi cerita tentang pengalaman yang membuat dia betah di sana, salah satunya adalah bahwa masyarakat Vietnam ramah, namun tidak rese untuk ikut campur dengan kehidupan satu sama lain. Menurut Mas Dimas ada satu hal yang sering disalahpahami dengan isu komunis yang mereka anut, bahwa komunis tidak boleh beragama. Nyatanya memang penduduk Vietnam banyak yang tidak beragama, namun mereka masih boleh memeluk agama yang diyakini masing-masing, asal saat menjalankan ibadahnya tidak mengganggu ketertiban umum.

Baik, menutup tulisan kali ini saya mau berbagi quotes yang menjelaskan kenapa setiap kembali ke rumah dari suatu perjalanan ke tempat baru selalu ada hal mengganjal dalam diri ini. 
“You will never be completely at home again, because part of your heart will be always elsewhere. That is the price you pay for the richness of loving and knowing people in more than one place
Ternyata hati saya sudah terbagi-bagi. Saya menyimpannya untuk kelak bisa kembali bertemu dengan teman-teman di sini dan mengeksplor daerah lainnya.

Cam on, Vietnam :)

Share:

6 komentar

  1. So luvlyyy :) u explore more than me who stay longer actually! Lets visit Vietnam together someday.

    BalasHapus
  2. Aku juga pengin ke vietnam hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus loh Vietnam, tuh. Jarang banget buat orang Indo jadi destinasi travelling padahal murah juga. Kalo ada kesempatan coba aja ke sana

      Hapus
  3. Kak tulis yg panjanh dongse!! Mau tahu lagi pengalaman dk vietnam nya! Karna mau kesana juga tahun iniπŸ˜πŸ˜† gemes banget baca ceritanya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hei! Masih pandemi :') ntar aku buatkan cerita lengkapnya soon, ya. Thank you sudah mampir

      Hapus

Please kindly leave your comment with your ID