Gemuruh Haru Melepas Kepengurusan 2013

Berdasarkan keputusan pihak fakultas, seluruh organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan FEB Undip harus suksesi sebelum awal Desember. Jadi, tepat tanggal 16-17 November 2013 lalu Edents kembali mengadakan suksesi. Suksesi kali ke 3 yang aku ikuti, dan kali pertama di mana aku menjadi salah satu yang akan dieksekusi nanti.

Suksesi kali ini jauh berbeda dengan suksesi setahun kemarin. Hihihi x) Edents berkonsep lebih ber”ada”. Ya, tidak masalah memang, sejauh kami merasa nyaman, terlebih magang 2013 yang gemuk jumlahnya. Bertempat di Villa Matahari kawasan Bandungan rangkaian suksesi dilaksanakan.

Rombongan menuju Villa dibagi menjadi dua, rombongan bus dan rombongan yang mengendarai motor, aku termasuk rombongan yang motoran. Tepat pukul 1 siang kami sampai di Villa Matahari setelah sebelumnya melewati jalanan yang macet ditambah pula gerimis yang awet.

Setelah berbenah dan makan siang acara pertama dimulai. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) disampaikan secara bergiliran oleh Pemred (Pemimpin Redaksi) Mba Haya, lalu Pemimpin HRD Ina yang membagikan rapor akhir tahun, kemudian Mba Fani sebagai Pemimpin Perusahaan, dan terakhir Ka Hendy selaku PU (Pemimpin Umum) yang mulai membuat suasana sendu.

Ka Hendy menyampaikan pesan-pesan terakhirnya sebagai PU Edents dengan suara tertahan, menyebabkan dimulainya isak-isak tertahan para edentser yang didominasi oleh cewek. Ya, pada akhirnya hampir semua staff dan magang 2013 menangis haru melepas kepengurusan 2013.

Magang 2012 memberi kenang-kenangan kepada angkatan 2010 yang secara sah menyelesaikan pengabdiannya di akhir tahun ketiga mereka. Karena angkatan 2011 (Aku, Rani, Riska, Wenny, Amel, Ririn, dan U’ul)  lebih fokus pada persiapan menjadi P, hehe kami lupa membeli kenang-kenangan. Beralasan ketinggalan, kami hanya memberi pelukan hangat sebagai kenang-kenangan –yang untungnya membuat suasana semakin haru--.

Selesai LPJ, tepat pukul 8 malam acara dilanjutkan, pemilihan P yang baru. Sesuai rencana magang 2011, divisi Edents ditambah menjadi 2, yaitu Divisi Public Relation dan Divisi Pro Artistic. Maka, akan ada 6 P yang terpilih dari 8 calon – Aku, Rani, Wenny, Amel, Riska, U’ul, Ina, dan Ririn --.

Satu persatu kami dipanggil secara acak dan dibawa ke ruangan untuk dihakimi pertanyaan secara masal T_____T, sedang calon yang lainnya di tempatkan agak jauh dan diberi musik agar tak mendengar calon yang sedang dihakimi. Kami juga harus menyiapkan visi,misi dan renstra 5 tahun untuk Edents secara dadakan. Untungnya beberapa menit awal, kami sempat berdiskusi mengenai renstra.

Nama yang keluar pertama adalah Maharani, Ia tetap di ruangan utama. Sisanya digiring ke ruang tamu dan disediakan musik guna menemani ketegangan kami. Hingga pukul setengah 10 Maharani belum juga keluar, kami semakin panik di luar. Mengira-ngira apa saja yang mungkin dipertanyakan.Sebelum jam 10 tepat, Maharani keluar dengan wajah lega namun sedikit kesal. Ia misuh-misuh tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya Ririn, U’ul, Wenny, Amel yang setiap kembali langsung sibuk sharing pertanyaan.

Giliranku pukul setengah 2 pagi, aku berharap mereka sudah tidak semangat menghadapiku. Ternyata salah besar T_____T. Ya, aku jelaskan saja apa yang harus dijelaskan, tiba pada pilihan divisi apa yang mau aku pimpin, aku bingung. Dari awal aku memang tidak mau memilih dan lebih senang jika dipilih, iseng saja aku memilih PR yang malah membuat lebih banyak pertanyaan.

Mungkin mereka agak kaget dengan jawabanku yang sedikit menyimpang dari perkiraan. Hahaha 2 tahun, aku jatuh bangun di Redaksi! dan jawabanku PR! Sampai muncul pertanyaan,”Kamu lebih senang dandan atau menulis?”. Terang saja aku memilih dandan. “Nah, berarti kamu sebenarnya suka di redaksi!” begitu kesimpulan dari yang bertanya. Lah ? kalau aku jawab lebih suka menulis, aku rasa pernyataan itu juga yang akan keluar.

Haha alasan sebenarnya aku memilih untuk “suka dandan”, karena aku gak perlu kata suka untuk menulis. Bagiku menulis itu sudah suatu kebutuhan dan lagian menulis itu gratisss! Jelas tidak bisa dibandingkan dengan "suka dandan", selain butuh dana alias mahal dan cewek normal mana yang gak suka dandan ?

Berbagai pertanyaan muncul dari magang 2012 dan 2013, masih mempertanyakan ketetapanku untuk ditempatkan di mana. Dengan sedikit ngotot aku tetap memaksakan PR sebagai pilihanku. Walau sebenarnya bagi yang mengenalku pasti tahu, itu jelas bukan tempat yang tepat untukku. Penghakimanku berakhir, dilanjut Ina yang sebelumnya sudah menjabat sebagai Pemimpin HRD 2013. Aku tiduran di kursi menunggu forum musyawarah penentuan P selesai.

2 Jam kemudian, kami dibangunkan dari tidur. Dari hasil musyawarah telah diputuskan bahwa PU Edents 2013 adalah Wenny, Pemred : U’ul, Pimprus : Amel, Pemimpin HRD : Mima –Aku–, Pimpinan Pro Art : Riska, dan Pimpinan PR/Marcom : Maharani. Ya, apapun hasil keputusannya semoga kami amanah dan benar-benar menjadi generasi emas pembangkit Edents. Semoga lagi, di suksesi tahun depan gemuruh haru juga mengiringi pelepasan kami :”

EDENTS ! PEJUANG MULIA !