Birunya Pantai Lalos, Pesona Tersembunyi Tolitoli | Her Contemplations

Birunya Pantai Lalos, Pesona Tersembunyi Tolitoli

Pantai Lalos di siang hari
Jika Anda menginjakkan kaki ke Celebes (Sulawesi), coba sempatkan bertandang ke Tolitoli. Tolitoli merpakan salah satu kota kabupaten di Sulawesi Tengah yang seringkali disebut kota Cengkeh. Tentu saja sebutan itu bukan tanpa alasan, Tolitoli dikenal sebagai penghasil Cengkeh. Bahkan, di pusat kota Tolitoli dibangun sebuah tugu Cengkeh, mengukuhkan gelar tersebut.

Iklim Sulawesi yang hangat berbanding terbalij dengan keadaasn Tolitoli. Sejauh mata memandang, kita akan disajikan perpaduan lanskap bukit-bukit, gunung, sawah, pantai, hingga lautan lepas. Hal ini dikarenakan Tolitoli terletak di bibir pantai

Pariwisata andalan Tolitoli sudah tidak diragukan lagi adalah pantainya. Salah satu pantai yang dibanggakan masyarakat Tolitoli adalah Lalos. Pantai Lalos terletak di kecamatan Galang. Jika Anda melakukan perjalanan dari pusat kota Tolitoli, maka dibutuhkan waktu sekitar 20 menit menuju pantai Lalos. Tenang saja, selama perjalanan tersebut Anda akan tetap menikmatinya karena akan disuguhi pemandangan indah sepanjang perjalanan.

Sayangnya, belum ada angkutan umum yang beroperasi melayani rute ke pantai Lalos, namun Anda dapat menyewa angkutan umum dengan tarif Rp50.000 – Rp100.000. Pantai Lalos justru lebih mudah diakses setiba anda di Tolitoli dengan pesawat, karena letaknya tak jauh dari Bandara Sultan Bantilan yang hanya membutuhkan waktu lima hingga tujuh menit. 

Hempasan ombak biru nan pelan membuat Lalos seringkali dikecipaki pengunjungnya. Anak-anak berlarian riang, para orang tua yang berteduh mengawasi dari jauh, muda-mudi bermain air menciprati satu sama lain, bahkan para perenang dan penyelam terlihat di tengah-tengah pantai. Lalos sungguh tepat menjadi tujuan bersantai di akhir pekan.
Gazebo-gazebo disewakan mulai dari harga Rp30.000 – Rp100.000

Sepanjang pantai Lalos tersedia gazebo-gazebo yang disewakan mulai dari harga Rp30.000 – Rp100.000. Gazebo tersebut dikelola oleh warga setempat mulai dari yang sederhana hingga tertutup layaknya resort pribadi.

“Kalau lagi libur begini biasanya ramai, di hari biasa tidak ramai, kecuali libur panjang,”kata Mukhlis, seorang pengunjung yang juga warga di daerah Galang kepada NGI. Mukhlis sedang menunggui tiga temannya yang sedang berada di tengah laut. Ia mengatakan bahwa teman-temannnya sedang snorkling

Tak berapa lama ketiga temannya kembali. Salah satu teman Mukhlis bercerita jika di bawah pantai Lalos dapat dijumpai terumbu karang, hanya saja saat itu kondisi air laut sedang keruh, sehingga tidak nampak. Kedalaman terumbu karang mencapai empat hingga enam meter.

Senja menjelang di pantai Lalos
Saat senja menjelang, pantai Lalos menawarkan pemandangan senja yang indah. Selain matahari terbenam, jingganya langit, dan pantai yang memancarkan bias senja, saat itu juga Lalos dikelilingi perahu para nelayan yang sedang bekerja, meramaikan lanskap di penghujung hari.

*Artikel ini pernah dimuat dalam website National Geographic Indonesia pada hari Minggu, 24 April 2016 (Klik)

Share:

0 komentar

Please kindly leave your comment with your ID